Minggu, 24 November 2013

RAHASIA dunia~'JIN' AL~Ghaulin

RAHASIA JIN AL~ GHAULIN DAN CARA
MENGHADAPINYA
Oleh : john stella
Al-Ghailan’ atau ‘Al-Ghul (Ghul adalah
bentuk tunggal dari ghailan ) adalah sebutan untuk
golongan jin yang
berilmu sihir tinggi, mereka punya kemampuan untuk
merekayasa energi
alam ( gelombang elektromagnetik, gelombang listrik
dll) yang
dipergunakan untuk kesaktian diri mereka. Dengan
kelebihan yang mereka
miliki mereka bisa merubah diri mereka sesuai dengan
kehendak mereka,
mereka bisa merubah diri menjadi hewan, manusia,
Dewa Dewi (dewa
shiwa, Dewi Kwan Im, dll), malaikat yang bersayap
atau makhluk yang
mengerikan dialam manusia yang biasa disebut
sebagai hantu (genderuo,
kuntilanak , wewe gombel dll).
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan bahwa ada
sekelompok orang yang
bercerita kepada Umar bin Khatthab tentang hantu/
ghul. Saat itu Umar bin
Khatthab berkata, “Sesungguhnya jin-jin itu tidak bisa
berubah bentuk dari
wujud aslinya seperti saat diciptakan Allah. tapi
mereka mempunyai tukang
sihir seperti halnya tukang sihir manusia. Apabila
kalian melihat
penampakan jin (hantu), maka lantunkanlah adzan.”
Imam Ibnu Hajar al-
Asqalani menyatakan bahwa sanad riwayat tersebut
shahih. Dan Syekh
Wahid Abdus Salam Bali (ulama salafy) menambahkan
bahwa ada riwayat
serupa dari Ibnu Abid Dunya dan sanad haditsnya
hasan (baik). (Kitab al-
Wiqayah: 28).
Dalam hadits Rasulullah, Apabila Rasulullah ditanya
mengenai Al-Ghailan,
sabda Baginda “mereka itu adalah tukang sihir
golongan jin.”
Dan perkuatkan dari riwayat Para Sahabat: Saad bin
abi Waqqas r.a.
mengatakan, Kami diperintahkan untuk segera
bersholat (memohon
perlindungan Allah) apabila terlihat al-Ghailan, yaitu
golongan ahli sihir
bangsa jin.
Kelompok Ghailan memiliki tingkat strata yang tinggi
dialamnya (namun
kemampuan ilmu sihirnya masih dibawah azazil/iblis).
Kemampuan tukang
sihir kalangan jin ini ( Ghailan) dalam ilmu kesaktian,
ilmu untuk
membunuh dan menyakiti lawannya banyak digunakan
dikalangan jin
sendiri maupun membantu para dukun/paranormal
bahkan para praktisi
ilmu metafisika dikalangan manusia baik mereka
sadari ataupun tidak
mereka sadari.
Dikalangan sebangsa mereka ada golongan jin yang
jika ingin masuk
kealam manusia dan mengambil wujud tertentu
mengadakan kerjasama
dengan ghailan, maka ghailan dengan ilmu sihir yang
dimiliknya
memberikan kekuatan pada bangsa jin hingga bangsa
jin (tingkat rendah)
ini bisa masuk kealam manusia dan bisa mengambil
wujud tertentu
(raksasa, peri, genderuwo dll) yang diinginkannya
setelah ditransfer
“kekuatan” oleh Ghailan ini.
Ghailan ini juga memiliki tingkatan, tingkatan tertinggi
dari ghailan disebut
dengan al-hin. Dimensi alam al-hin lebih tinggi dari
dimensi alam jin
kebanyakan. Perlu dipahami para pembaca, alam
ghoib banyak memiliki
tingkatan dimensi ( jika Allah Ta’ala Rabku meridhoi
akan saya bahas
pembagian dimensi alam jin dengan rahasia
didalamnya bersumberkan dari
Al-Qur’an dan sunnah).
Ada beberapa peruqyah (dari beberapa rujukan yang
saya baca) meyakini
bahwa Al-Hin ini adalah golongan makhluk halus yang
memiliki alur
genetika yang hampir sama dengan Azazil (Iblis),
Azazil sendiri walaupun
dia sebangsa jin namun bukan moyangnya jin yang
mendiami bumi
sekarang ini. Ada yang mengatakan al-hin unsur
penyusun tubuhnya
memiliki kelebihan dibandingkan golongan jin
kebanyakan. Jika golongan
jin hanya memiliki unsur api, maka Al-Hin ini selain
ada unsur api (unsur
awal yang telah diberikan Allah Ta’ala) juga memiliki
unsur angin dan air
( 3 unsur) namun tidak memiliki unsur tanah sebagai
mana manusia yang
sempurna memiliki 4 unsur dalam tubuhnya ( tanah,
air, api, udara). Al-Hin
hakikatnya adalah jin mutan karena dengan
kecanggihan rekayasa ilmiah
mereka dalam batasan tertentu mampu memasukkan
unsur angin dan air ke
dalam unsur utama penyusun tubuh yang bercampur
dengan unsur api
(Istilah kerennya rekayasa genetika).
Namun tidak unsur tanah! Mereka sampai kiamat tidak
akan bisa
memasukkan unsur tersebut dalam tubuhnya karena
unsur tanah hanya
milik khalifah anak-anak Adam di dunia ini dan mereka
(Ghailan) terlalu
sombong dan congkak (sebagaimana Iblis ) merasa
lebih baik unsurnya
dari api dibanding tanah hingga mengharamkan
adanya unsur tanah ditubuh
mereka.
Al-Hin ini banyak dipuja dan disembah oleh Umat
Hindu, Kong Hu chu, Tao,
Budha sebagai Dewa Dewi dan kelompok jin ini
memang menyebarkan
agama pagan/berhala dengan mereka sendiri sebagai
tuhan yang disembah.
Al-Hin (dewa dan dewi) banyak menurunkan dan
menginisiasi (memberikan
attunement/penyelarasan) energi para para praktisi
Tenaga Dalam, Prana,
Chi, KI, Reiki. Memberikan kekuatan sihir pada ahli
yoga maupun para biksu
hingga memiliki kekuatan mistik tertentu.
Lihat link di http://
reikinaqs.wordpress.com/2010/11/20/colours-of-
angels-reiki/ dan bagaimana para malaikat (yang pada
hakikatnya jin Al-
Hin) memberikan attunement/penyelarasan energi
pada praktisi energi
esoteris).
Lihat juga di http://
reikinaqs.wordpress.com/2010/11/20/sacred-flames-
reiki/ bagaimana Ghailan ini menyaru membohongi
praktisi metafisika
dengan merubah bentuk tubuh mereka menjadi tokok-
tokoh ahli sihir
manusia yang sudah meninggal seperti Ascended
Masters El Morya, Lanto,
Serapis Bey, Paul the Venetian, Hilarion, Lady Nada,
dan St. Germain yang
diyakini sudah mencapai tahap kesempurnaan menjadi
tubuh cahaya hingga
bisa memberikan ilmu metafisika para praktisinya.
Ghailan ini juga sangat suka menyaru menjadi Dewa
dan Dewi lalu
membantu manusia untuk mendapatkan ilmu
metafisika, seperti Dewa
Shiwa yang memberikan Kekuatan Gtummo, Atau Dewi
Kwan Im yang
memberikan Energi Violet Flame.
Dewa dan Dewi yang disembah umat Hindu seperti
Dewa Shiwa, Brahma,
Whishnu, Hanoman, Dewi Sri dll adalah Pentolaan /
Raja dikalangan Ghailan
begitu juga dengan Dewi Kwan Im dll. Kadang
dikalangan Dewa-Dewi
Ghailan sendiri dapat terjadi percekcokan dan
perkelahian dan perebutan
kekuasaan persis seperti di alam manusia.
Dikalangan umat Islam Al-Hin ini banyak memberikan
bantuan pada para
praktisi ilmu hikmah dan berbagai Perguruan Olah
Nafas Tenaga Dalam
yang kebanyakan tidak praktisinya sadari bahwa
mereka mendapatkan
kekuatan tenaga dalamnya dari Ghailan (yang memang
ditugasi khusus oleh
Iblis Azazil untuk memberikan kekuatan metafisika/
Tenaga dalam pada
umat manusia yang akan disesatkannya) . Al-Hin juga
banyak memiliki
anak buah dikalangan jin yang menjadi pesuruh
mereka dalam mengerjakan
sihir.
latihan tenaga Dalam dan Tenaga Metafisika Perguruan
Hikmatul Iman
Saya pernah bertemu dengan Al-Hin ini ketika
beberapa tahun yang lalu
masih mendalami kekuatan energi esoteris, ketika
bermeditasi Ghailan jenis
Al-Hin menyaru sebagai Dewa Shiwa menemui saya
secara khusus (lihat
kisah lengkapnya di sini).
Ghailan jenis Al-hin ini makhluknya cukup banyak
mendiami bumi yang
hanya Allah Ta’ala yang tahu jumlahnya, Umat Hindu
meyakini Dewa Dewi
(yang hakikatnya jin jenis al-hin) yang mereka yakini
hanya berjumlah
ratusan ribu dan hanya beberapa dewa dewi saja yang
mereka sembah.
Namun Dewa-Dewi (al-hin) kehidupan mereka masih
dibawah kekuasaan
dan pengaruh Azazil.
Pertemuan kedua saya dengan Al-hin ini secara tidak
sengaja pernah
terjadi. Kisahnya bermula ketika saya meruqyah pasien
yang terkena sihir,
pasien itu dapat melihat alam ghoib akibat dari sihir
yang dideritanya. Saya
memintanya untuk menelusuri sumber sihir yang
menimpa dirinya, tak
dinyana dalam pandangannya dia melihat ada sosok
jin bertangan 4
didalam lokasi sebuah candi yang megah persis
seperti wujud Dewa Shiwa
didalam agama Hindu. Beruntung saya sudah
membentengi diri pasien
( dengan ruqyah pembentengan) hingga scaning yang
dilakukan tidak
terdeteksi oleh oleh Jin bertangan 4 itu.
Menghadapi Ghailan jenis Al-hin ini gampang-
gampang susah, Sebab
mereka memiliki ilmu sihir pendinding, jika jenis jin
biasa kadang memiliki
perisai (armor) bersifat fisik ( baju besi/ perisai kulit )
di alamnya akan
mudah dipecahkan dengan bacaan ayat tertentu
( seperti bacaan lau
anzalna ….) berbeda dengan Ghailan (tukang sihir
dikalangan jin) jenis Al-
Hin, mereka punya tekhnologi sihir pendinding yang
cukup hebat yang
bersumberkan dari kekuatan alam yang berbentuk
hijab cahaya yang
melapisi dan melindungi tubuh mereka dari berbagai
macam serangan
bahkan menjadi benteng pertahanan (sampai batasan
tertentu) dari
“tembakan” energi ruqyah yang terpancar ketika
dibaca peruqyah.
Kemampuan ilmu sihir dengan menggunakan kekuatan
alam memang
banyak dimiliki oleh Jin Ghailan ini. Sebagaimana Ibn
Qayyim menjelaskan
hakikat sihir, beliau berkata, ”Sihir adalah kumpulan
pengaruh roh-roh jahat
(setan dikalangan jin dan manusia) dengan kekuatan
alam darinya.” (Ibn
Qayyim al-Jauziah, Zad al-Ma’ad ,jilid IV,h.126).
Kemampuan Ghailan
menggunakan unsur kekuatan alam luar biasa, dengan
ilmu pengetahuan
yang dimilikinya, selain hijab pendinding mereka
bahkan juga mampu
memiliki beraneka senjata ghoib yang bisa membunuh
jin bahkan manusia
(berbentuk chakra, panah api, kilatan listrik/petir dll).
Jika tidak karena
Pertolongan Allah dengan membaca Dzikir/doa
perlindungan niscaya akan
banyak peruqyah yang akan mati karena senjata
tersebut.
Sudah banyak korban nyawa manusia yang mati
akibat kekuatan sihir Al-
Hin ini, ada banyak cerita penghusada (penyembuh)
yang menggunakan
energi esoteris mati karena mencoba mengobati pasien
yang terkena sihir
Al-Hin ini dengan kematiaan yang tiba-tiba. Para
penghusada yang
menggunakan tenaga dalam, prana, chi, ki, reiki tentu
bukan tandingan Al-
Hin yang memang pakarnya dalam ilmu sihir. tenaga
dalam, prana, chi, ki,
reiki kebanyakan dari hasil inisiasi A-hin sendiri, maka
mudah saja bagi
mereka mengalahkan praktisinya.
Yang dapat mengalahkan ghailan hanyalah
Pertolongan Allah Ta’ala
dengan “ENERGI LANGIT” yang bersumber dari Langit
ke tujuh dimensi
tertinggi di alam malakut (yang bukan tandingan
dimensi kekuatan alam
jin) yang mengalahkan mereka ketika praktisi ruqyah
membaca ayat-ayat
ruqyah dengan niat menghancurkan jin jenis Ghailan
ini.
Jin Ghailan ini jika mereka menghendaki kadang
masuk kedalam tubuh
manusia secara langsung (walau mereka sendiri
memiliki banyak anak
buah), mereka masuk dengan missi membantu
manusia untuk memiliki
ilmu sihir tingkat tinggi, Biasanya mereka membantu
para praktisi
metafisika, ahli yoga ataupun para pertapa hingga
mereka memiliki
kesaktian luar biasa ( bisa terbang, berjalan diatas air,
melihat tembus
pandang, melihat alam ghoib, merubah tubuh menjadi
raksasa, praktisinya
bisa berubah menjadi hewan atau makhluk tertentu,
bahkan membuat
manusia mempunyai daya tahan tubuh luar biasa
hingga tidak memerlukan
makan dan minum selama puluhan tahun dll) baik
mereka sadari dengan
meminta bantuan secara langsung maupun tidak
mereka sadari bahwa
kemampuan ajaib mereka atas bantuan Jin Ghailan.
Waspadalah bagi peruqyah yang berhadapan dengan
jin “master sihir” jenis
ghailan ini! Mereka sangat sulit dikalahkan jika tidak
tahu tekhniknya. Jika
sedang merasuki tubuh manusia ciri mereka adalah :
1. Berbau harum.yang dapat dicium baunya oleh
peruqyah dan pasien.
1. Pasien dipastikan dapat melihat alam ghoib.
2. Terkesan tidak mempan diruqyah walau sudah
dibacakan sampai
berpuluh-puluh ayat tetap saja santai dan malah
menkotbahi
peruqyah.
3. Bulu kuduk peruqyah selalu meremang dan rambut
dikepala terasa
terangkat.
4. Perpuluh-puluh kali pasien diruqyah tetap jinnya
tidak bisa
dikeluarkan.
5. Peruqyah mendapatkan lebam-lebam ditubuh
mereka setelah
meruqyah pasien.
6. Sangat senang disembah dan dipuja manusia dan
mempunyai
kesombongan yang sangat tinggi ketika berhadapan
dengan peruqyah.
Menghadapi Tukang sihir dikalangan jin (Al-Ghailan)
sangat merepotkan
dan membahayakan peruqyah dan pasien, hal
terpenting untuk
mengalahkannya adalah dengan menghancurkan
terlebih dahulu ilmu sihir
pendinding yang mereka miliki dan ini butuh waktu
tergantung dengan
tingkat kekuatan energi pendinding yang mereka miliki
dan tingkat
ketakwaan dan kekuatan jiwa peruqyah dan pasien.
Jangan harap peruqyah akan langsung membakar
jasad jin ghailan ini,
sebab sebelum energi ruqyah mengenai/membakar
tubuh mereka, terlebih
dahulu energi ruqyah harus berhadapan dengan
cahaya hijab pendinding
dari unsur energi alam yang mereka miliki. Belum lagi
jika timbul rasa
takut dan ragu dihati peruqyah ketika menghadapi
kenyataan jin tersebut
seolah tidak mempan dengan bacaan ruqyah maka jin
ghailan ini langsung
akan melakukan serangan balik dengan berbagai
persenjataan ghoib yang
mereka miliki sebab benteng peruqyah dalam keadaan
lemah karena ketidak
yakinannya dan ini bisa dilihat oleh jin ghailan.
Menghancurkan sihir pendinding yang mereka miliki
adalah awal dari upaya
kita untuk mengalahkan jin ghailan ini, Maka
tekhniknya adalah
mengarahkan NIAT kita ketika membaca ayat-ayat
ruqyah untuk
MENGHANCURKAN/MELENYAPKAN sihir pendinding
yang mereka miliki
terlebih dahulu ketika kita melihat kenyataan bacaan
ruqyah kita sama
sekali terlihat secara dzahir tidak menyakiti jin
tersebut.
Tekhniknya adalah :
1. Azamkan niat untuk menghilangkan ilmu pendinding
jin ghailan dengan
berdoa pada Allah Ta’ala :” Ya Allah, hambamu
memohon agar diberi
kekuatan melalui Ayat-ayat-Mu ya Allah untuk
menghancurkan dan
menghilangkan secara sempurna sihir pendinding jin
tersebut agar
hambamu ini bisa membakar tubuh jin yang
mengganggu fulan/
fulanah” ( bisa dengan kata-kata lainnya)
2. Bacalah fatehah 1x,al baqarah 285-286 3x,al a’raf
117-122 3x,yunus
81-82 3x,thaha 69 3x,al isra 81 7x dan al mukiminun
115-118 7x
sembari tangan memegang ubun-ubun atau dada
pasien tiap selesai satu
surat hembuskan ke ubun-ubun dan dada pasien
(sembari menepuk-
nepuk ubun-ubun dan dada) dengan meniatkan untuk
menghilangkan
sihir pendinding yang melindungi jin tersebut.
3. Bacakan juga di air yang berisi es batu dan perasan
jeruk nipis 9 buah
lalu kita mandikan pasien dengan air dingin jeruk nipis
yang sudah
diruqyah dengan juga berniat untuk menghilangkan
secara sempurna
hijab pendinding jin ghailan tersebut.
4. Ulangi terus-menerus sampai kita melihat reaksi
kesakitan jin ghailan
tersebut ( waktu sangat tergantung, bisa cepat dan bisa
lambat sampai-
berhari-hari bahkan berminggu-minggu) jika sudah
melihat reaksi
kesakitan atau jin tersebut berteriak kepanasan maka
sudah saatnya kita
langsung mengubah niat untuk membakar atau
menghancurkan jin
tersebut. Sampai dia hancur atau mengaku kalah dan
menyerah.
Adapun jika ghailan langsung muncul dialam manusia
(dengan bentuk/
wujud tertentu seperti seberkas cahaya, dewa dan
dewi, raksasa, hantu dll)
maka sesuai anjuran Rasulullah kita harus
mengumandangkan adzan dan
berdzikir untuk mengusirnya. Rasulullah pernah
bersabda, “Jika ghailan
(tukang sihir dikalangan jin) muncul, segeralah
beradzan dan berdzikir
untuk mendapatkan perlindungan Allah dan menjadikan
mereka lari
terpontang-panting.” Hadits ini diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dalam Al-
Musnad,13759.
Ya…………. Dengan adzan juga dzikir dan bukan dengan
berbagai talbis
tenaga dalam/ tenaga metafisika untuk mengusir jin
ghailan tersebut.
Celakalah jika kita tidak mengikuti petunjuk Rasulullah
malah menggunakan
TD/TM sebab selain kita telah berbuat syirik kita
malah dapat saja celaka
karena dibinasakan jin ghailan atau malah menjadikan
kita temannya tanpa
kita sadari.
By: john stella

Sabtu, 16 November 2013

Dialog TUHAN dan para MALAIKAT


Rahasia Dibalik Dialog ALLAH dengan MALAIKAT

Tatkala Allah mengajak dialog dengan para Malaikat
berkenaan dengan penciptaan Adam (manusia) terlintas
sebuah rahasia kebesaran Allah di balik dialog tersebut yang
menjadi renungan bagi manusia (keturunan Adam as). Dialog
tersebut terekam dalam Qur’an Surat Al Baqarah ayat 30 yang
artinya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui ”. Apa yang
terlintas dalam benak kita terhadap dialog tersebut? Bukan
berarti kita dipaksakan untuk mentafsirkan ayat terjamahan.
Pasti Anda akan terlintas, ada apa dengan pernyataan para
Malaikat dengan yang ditanyakan kepada Allah tentang
penciptaan khalifah di bumi. Artinya bahwa dalam
keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh para malaikat bahwa
khalifah yang hendak diciptakan itu akan membuat kerusakan
dan pertumbahan darah di bumi. Darimana ilmu para malaikat
tersebut? Dalam artian bahwa memang benar ada khalifah
yang tinggal di bumi ini sebelum khalifah versi berikutnya
yang bernama Adam (nenek moyangnya manusia) yang akan
diciptakan Allah SwT.
Apa arti khalifah itu? Secara umum makna khalifah adalah
penguasa, dan lebih khusus lagi adalah yang mengarap,
membina,  memfungsikan, melestarikan, membangun suatu
wilayah agar dapat dijadikan tempat penghidupan mereka di
dalamnya. Khalifah juga diartikan sebagai wakil, khalifah fil
ardh maksudnya wakil Allah di bumi agar bumi dapat hidup
dengan dikelola sesuai dengan sunatullah untuk kebutuhan
hidup dari wakil Allah tersebut.
Nah…, siapa khalifah sebelum Adam as (manusia)? Memang
banyak tafsir yang menjelaskan bahwa bumi ini pernah dihuni
oleh makhluk ciptaan Allah yang mana mereka memiliki akal,
sebagaimana yang para Malaikat sampaikan, dengan akal
mereka yang kebablasan mereka membuat kerusakan dan
pertumpahan darah di bumi. Ada yang menafsirkan bahwa
mereka adalah dari golongan jin, yaitu makhluk Allah yang
diciptakan dari api, berbeda dengan manusia yang diciptakan
dari tanah, bahan dasar bumi. Golongan jin ini pulalah yang
membuat kerusakan dan pertumpahan darah di antara mereka
di muka bumi. Artinya mereka memiliki akal, hanya melampaui
batas sehingga mereka melakukan kerusakan. Hal yang untuk
menjelaskan bahwa mereka memiliki akal adalah mengacu
pada ayat di Al Qur’an Surat Adz Dzariyat ayat 56, dimana
makhluk jin pun memiliki tanggungjawab yang sama dengan
makhluk manusia, yaitu pembebanan ibadah kepada Allah.
Seperti diketahui bahwa pembebanan ibadah haruslah yang
memiliki akal. Berbeda dengan makhluk Allah yang bernama
Malaikat yang hanya berisikan ketaatan buta terhadap Allah,
yang selalu dan selalu bertahmid (memuji) dan bertasbih
(mensucikan) kepada Allah. Hal lain pembuktian bahwa jin
merupakan makhluk sebagai khalifah sebelum manusia
dengan peristiwa penolakan prosesi sujud (hormat)nya bangsa
jin kepada bangsa manusia dalam hal ini Adam as, dengan
alasan 1) mereka merasa lebih senior (lebih dulu diciptakan
daripada manusia selama ribuan tahun  sebelum manusia), 2)
mereka merasa lebih baik dari bahan dasar penciptaan
(manusia dari tanah, jin dari api).
Dan ada pula menafsirkan, bahwa makhluk lain itu adalah dari
golongan malakut (malaikat) yang berbahan dasar penciptaan
dari cahaya, yang tinggal di bumi. Tapi pendapat ketiga ini
lemah. Ada juga yang menyatakan jenis hewan yang berakal
(ini yang sering dipakai teori evolusi manusia oleh Darwin).
Bahkan ada juga yang mengatakan sejenis makhluk lain di luar
golongan jin, hewan berakal, dan malaikat yang berkuasa di
bumi sebelum manusia. Semua itu belum ada bukti yang
menguatkan. Jejak peninggalan makhluk sebelum manusiapun
belum terungkap secara jelas benderang, siapakah mereka itu,
dan hanya sebatas dongeng-dongeng.
Yang jelas hingga kini, jenis species manusia memiliki banyak
variasi suku dan bangsa yang dipengaruhi oleh kondisi
makanan, kondisi tantangan dari alam tempat tinggal mereka
dan asimilasi antar suku bangsa. Demikian pula dengan
penghuni bumi sebelum manusia yaitu jin yang memiliki suku
dan bangsa yang juga dipengaruhi oleh jenis makanan mereka,
kondisi tantangan dari alam tempat tinggal mereka dan
asimilasi antar suku bangsa mereka. Hanya keterbatasan ilmu
manusia untuk mengungkap hal tersebut, dikarenakan berbeda
dimensi. Walaupun demikian interaksi pengaruh sisa
peninggalan dari penghuni (khalifah) bumi sebelum manusia
sedikit terasa, bisa dibilang seperti fenomena misteri Bermuda
Triangle, teknologi perhitungan kalender suku Maya, fenomena
Benda Terbang Yang Belum Teridentifikasi (UFO, Unidentified
Flying Object), atau artifak kuno yang terdapat di dalam
Piramida Mesir yang menggambarkan pesawat asing atau
makhluk lain, dan sebagainya. Wallahu a’lam bis shawwab.

Jumat, 15 November 2013

ZAT penyusun manusia

RAHASIA penciptaan nabi ADAM as

Di dalam tubuh manusia , 86%-nya terdiri dari 4 unsur
dominan , yaitu :
- Oksigen (65%)
- Karbon (18%)
- Hidrogen (10%)
- Nitrogen (3%)
Hal ini, nampaknya bersesuaian dengan berita yang
terkandung di dalam ayat-ayat Al Qur’an, sebagaimana
terdapat pada 6 (ayat) berikut :
1. QS. Ar Rahman (55) ayat 14:
“Dia (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (shal-shal)
seperti tembikar (fakhkhar = tanah yang dibakar) ”.
Yang dimaksudkan dengan kata “ shal-shal ” di ayat ini ialah:
tanah kering atau setengah kering yakni “zat pembakar ”
atau oksigen (O), sedangkan kata “ fakhkhar“, ialah “zat
arang” atau atom karbon (C) .
2. QS. Al Hijr (15) ayat 28:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat;
sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang
manusia (Adam) dari tanah liat (shal-shal) dan lumpur hitam
(hamaa-in) yang berbentuk (berupa)”.
Di ayat ini kata “ shal-shal ” yang bermakna oksigen (O) ,
sedangkan kata “ hamaa-in ” ialah “zat lemas ” atau nitrogen
(N) .
3. QS. As Sajadah (32) ayat 7:
“Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada tanah
(thien )”.
Yang dimaksud dengan kata “ thien ” (tanah) di ayat ini
ialah atom hidrogen (H) .
4. QS. Ash Shaffaat (37) ayat 11:
“Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari tanah
liat (laazib) ”.
Yang dimaksud dengan kata “ laazib” (tanah liat) di ayat ini
merupakan hasil persenyawaan antara “zat besi ” atau ferrum
(Fe) dengan Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.
5. QS. Ali Imran (3) ayat 59:
“… Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah (turab) kemudian
Allah berfirman kepadanya ‘Jadilah engkau’, lalu berbentuk
manusia”.
Yang dimaksud dengan kata “ turab ” (tanah) di ayat ini ialah
“unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” yang
dinamai “zat-zat anorganis”.
6. QS. Al Hijr (15) ayat 29:
“Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu
Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)…”.
Di ayat ini, menerangkan tentang proses terakhir kejadian
manusia, yaitu melalui ditiupkannya ruh. Proses yang
melibatkan “campur tangan” MAHA PENCIPTA ini, menjadi
pembeda antara Kaum Beriman dengan Kaum Atheis . Pihak
Atheis menolak, proses munculnya kehidupan yang datangnya
dari ALLAH, sementara mereka sendiri kebingungan untuk
menjawab, darimana datangnya asal kehidupan itu?
Pada ke-enam ayat Alquran ini Allah telah menunjukkan
tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk
manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia
bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).
Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke-lima tentang
kata “turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam
tanah yang dinamai zat anorganis. Zat anorganis ini baru
terjadi setelah melalui proses persenyawaan atom.
Jelasnya adalah Persenyawaan antara fakhkhar (atom karbon
(C) = zat arang), shal-shal (atom oksigen (O)= zat
pembakar),hamaa-in (atom nitrogen (N) = zat lemas) dan
thien (atom hidrogen (H) = zat air), kemudian bersenyawa
dengan “laazib” yang merupakan hasil persenyawaan besi
(Ferrum/Fe), Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.
Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah
“Turab” (zat-zat anorganis) dalam QS. Ali Imran (3) ayat 59 .
Dan salah satu di antara zat-zat anorganis yang penting
ialah “Zat Kalium/Ca” yang banyak terdapat dalam jaringan
tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dianggap
terpenting karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati,
yakni dalam pembentukan badan halus.
Dengan berlangsungnya aktivitas “proteinisasi” berlanjut
kepada “proses penggantian” yang disebut “substitusi” .
Setelah selesai mengalami substitusi , lalu menggempurlah
elektron-elektron kosmik yang mewujudkan sebab
pembentukan (formasi ), dinamai juga “sebab
wujud” atau Causa Formatis.
Adapun sinar kosmik merupakan sinar yang mempunyai
kemampuan untuk mengubah sifat-sifat zat yang berasal dari
tanah. Maka dengan mudah sinar kosmik dapat mewujudkan
pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar
(jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata,
hidung telinga dan seterusnya.
WaLlahu a’lamu bishshawab